Manusia dan kebudayaan
KEBUDAYAAN YANG MUDAH DITERIMA DAN SULIT DITERIMa
Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
Adanya kemajuan teknologi dan komunikasi menyebabkan informasi yang datang dari
luar pun dapat dengan mudah kita terima. Misalnya , lewat radio, televisi, dan
lain-lain.
Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman, dan Jepang merupakan contoh di mana masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar. Keadaan semacam ini disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai melahirkan Era Globalisasi.
Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif.
Pada umumnya unsur budaya kebendaan seperti peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat, mudah diterima oleh masyarakat. Misalnya, alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat.
Selain itu, unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat yang besar seperti radio transitor sebagai alat media massa yang termasuk unsur kebudyaan yang mudah diterima. Unsur-unsur tersebut dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima. Misalnya, mesin penggiling padi dengan biaya murah dan pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk melengkapi pabrik penggilingan.
Unsur-unsur asing yang diterima tentunya lebih dulu mengalami proses pengolahan. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat misalnya unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan dan ideologi. Selain itu, unsur-unsur yang dipelajari pada tahap pertama proses sosialisasi misalnya, makanan pokok suatu masyarakat juga termasuk salah satu unsur kebudayaan yang sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan yang sangat sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Hal ini akan membawa dampak positif dan negatif.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Teknologi memberikan kemungkinan-kemungkinan yang sangat luas untuk memanfaatkan hasil-hasil alam dan apabila mungkin menguasai alam. Perkembangan teknologi di Negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Jerman, dan Jepang merupakan contoh di mana masyarakat tidak lagi pasif menghadapi tantangan alam sekitar. Keadaan semacam ini disebut modernisasi yang akan berkembang terus sampai melahirkan Era Globalisasi.
Adanya globalisasi menyebabkan unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Tetapi unsur-unsur budaya asing yang masuk juga ada yang bersifat negatif.
Pada umumnya unsur budaya kebendaan seperti peralatan yang mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat, mudah diterima oleh masyarakat. Misalnya, alat tulis-menulis yang banyak digunakan orang Indonesia yang diambil dari unsur-unsur kebudayaan Barat.
Selain itu, unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat yang besar seperti radio transitor sebagai alat media massa yang termasuk unsur kebudyaan yang mudah diterima. Unsur-unsur tersebut dengan mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima. Misalnya, mesin penggiling padi dengan biaya murah dan pengetahuan teknis yang sederhana dapat digunakan untuk melengkapi pabrik penggilingan.
Unsur-unsur asing yang diterima tentunya lebih dulu mengalami proses pengolahan. Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh masyarakat misalnya unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan dan ideologi. Selain itu, unsur-unsur yang dipelajari pada tahap pertama proses sosialisasi misalnya, makanan pokok suatu masyarakat juga termasuk salah satu unsur kebudayaan yang sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan yang sangat sulit diterima. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Dengan globalisasi berbagai unsur kebudayaan juga akan masuk. Hal ini akan membawa dampak positif dan negatif.
Pada dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan lain – lain.Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya :
1. Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
4. Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu
unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan
peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk
interaksi yang lain sehingga batas-batas negara menjadi bias. Kata
“globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi
sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.
Unsur globalisasi yang sulit diterima masyarakat:
1. Teknologi yang rumit dan mahal.
2. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
3. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
1. Teknologi yang rumit dan mahal.
2. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
3. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat:
1. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
2. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
3. Pendidikan formal di sekolah.
1. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
2. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
3. Pendidikan formal di sekolah.
KEBUDAYAAN YANG MUDAH
DAN TIDAK MUDAH DITERIMA INDONESIA
Mungkin sudah banyak yang mengatakan atau tahu Budaya mana yang mudah diterima
oleh banyak orang itu budaya yang bagaimana? Beberapa orang mungkin sudah
menganalisa juga Budaya yang lebih gampang di terima itu budaya yang seperti
apa. Setelah banyak yang membuktikan atau mencari tahu budaya mana yang mudah
diterima tentu saja budaya yang berbau dan lebih ke arah negatif. Manusia lebih
menyukai budaya yang tidak benar atau bisa saja di bilang kearah negatif.
Kalau
berbicara Budaya mana yang mudah dan tidak mudah diterima di INDONESIA ini
lebih banyak budaya yang lebih ke arah budaya asing atau luar sana, karena di
pergaulan jaman sekarang kebanyakan anak muda itu lebih cenderung mengikut-ikut
pergaulan budaya luar yang selalu tampil lebih terbuka dan lebih bergaya ke
borju-borjuan (kemewah-mewahan).Budaya dari luar itu hampir tidak memilki
aturan moral dan bisa dibilang pergaulan sosialnya itu bebas,karena faktor
orangtua yang berperan itu sedikit.
Kalau
Budaya yang tidak mudah diterima itu di jaman sekarang seperti Budaya yang
sudah ada dari jaman dahulu, mungkin di anggap telah ketinggalan jaman (jadul)
atau juga anak muda jaman sekarang sudah bosan menjalani budaya yang banyak
larangan dan aturan-aturannya seakan-akan kalau kita tidak mengikuti gaya
kebarat-baratan atau pun budaya dari luar sudah sangat ketinggalan jama,
padahal dengan kita menjalani budaya yang sudah ada dari sejak dahulu kala /
budaya yang kita sendiri yang berpaku pada agama masing-masing setiap orang,
kita juga bisa bergaul seperti orang-orang biasanya.
FAKTOR
YANG MEMBUAT BUDAYA ASING MUDAH DITERIMA :
1.
Faktor kurangnya pengawasan orang tua
2.
Fakto pertemanan / pergaulan
3. Faktor lingkungan
4.
Fakor teknologi
Dari faktor-faktor
di atas ini sangat berpengaruh untuk perkembangan anak bangsa / penerus-penerus
pahlawan bangsa. Faktor-faktr ini harus benar-benar di perhatikan dan jangan
sekalipun di anggap remeh.
FAKTOR
KURANGNYA PENGAWASAN ORANG TUA :
Kalau
orang tua tidak memperhatikan atau memperdulikan perkembangan anaknya, sudah
dipastikan anak akan menjadi tidak teratur. Banyak anak yang perilaku dan
sifatnya buruk dikarenakan orang tua yang sudah jarang memperhatikan dan
pergaulan anak nya. Selalu menuruti kemauan anak dan takut kepada anak itulah
yang membuat anak menjadi liar. Sehingga anak mudah saja menerima budaya luar
ataupun asing dan mempergunakan budaya tersebut di kehidupannya karena
kurangnya faktor orang tua. Dengan kurangnya pengawasaan orang tua, orang tua
tidak tahu perkembangan anaknya sejauh mana, mungin anak sudah termakan jaman
dan berprilaku mengikuti budaya barat yang tidak begitu mempunyai tata krama
yang baik.
FAKTOR
TEMAN / PERGAULAN :
Faktor
pertemanan juga sangat begitu berpengaruh, kalau saja salah memilih teman
ataupun pergaulan sudah dipastikan akam membuat prilaku sangat jati diri
menjadi terganggu . Teman itu salah satu menjadi penentu baik buruknya prilaku
kita kedepannya,teman yang merugikan bisa melunturkanb budaya luhur yang nenek moyang
kita. Bermula dari iseng0iseng dengan teman mencoba perbuatan yang tidak-tidak
bisa-bisa membuat ketagihan melakukan kenegatifan. Faktor inilah yang
menentukan perilaku keseharian kita ketika kita tidak sedang berada di rumah.
Teman bisa menjerumuskan kita ke arah negatif jika kita salah memilih teman ,
sehinnga gampang dan mudah untuk meniru kebudayaan-kebudayaan yang datang dari
luar di karenakan teman-teman yang sudah jauh mengikuti perkembangan jaman
budaya luar / barat. Jadi , budaya luar yang sering dianggap negatif itulah
yang gampang diterima oleh kebanyakan orang dan lebih banyak di gandrungi
anak-anak muda jaman sekarang.
FAKTOR
LINGKUNGAN :
Faktor
lingkungan didasari dari tempat tinggal,bisa juga lingkungan bermainnya atau
juga lingkungan sekolah. Biasanya budaya yang gampang diterima yaitu dari
lingkungan dimana kita berpijak / berada, kebanyakan budaya baratlah yang
digandrungi anak jaman sekarang. Karena dengan budaya barat kita akan terlihat
lebih keren dan tampil berbeda dimata orang-orang, jika lingkungan sekitar kita
banyak yang mnggunakan budaya luar / barat , maka kita juga bisa terpengaruh
untuk mengikuti budaya luar. Lingkungan kita berada sekarang ini jika
menggunakan budaya luar ,maka kita mudah terpengaruhi untuk mengikutinya. Itu
sebabnya , budaya yang gampang diterima di masyarakat adalah budaya yang lebih
banyak digunakan lingkungan sekitar, dan kebanyakan jaman sekarang lebih
menggunakan budaya kebarat – baratan. Dan kita juga otomatis mengik¬uti budaya
tersebut.
FAKTOR
TEKNOLOGI :
Difaktor
ini tekhnologi bisa disebut faktor yang berpengaruh karena ¬-tekhnologilah yang
banyak menyebarkan aliran atau ajaran budaya luar/kebarat-baratan. Banyak
masyarakat yang menggunakan tekhnologi untuk melakukan aktifitas
kesehari-hariannya,dengan menggunakan tekhnologi jaman sekarangsecara tidak
langsung sudah mengikuti budaya luar. Contohnya seperti internet, dari internet
kita akan menemukan kebanyakan budaya dari luar. Internet itu sendiri sudah
termasuk budaya dari luar,maka tanpa kita sadari kita menggunakan internet dan
menyenangi budaya luar. Maka dari itu, internet sangat mempengaruhi masuknya
budaya luar kedalam diri kita. Dengan menggunakan teknologi itu sendiri, kita
akan merasa budaya luar lebih enak kita lakukan di banding budaya dari dalam
sendiri.
KEBUDAYAAN YANG MUDAH DAN SULIT DITERIMA DIINDONESIA
Manusia
merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan
manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar
– benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa
kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa. Segala
sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang
dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan
kepribadianyang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki
banyak sekali suku sehingga dengan sudah sangat pasti kebudayaannya pun
berbeda.
Sistem
ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan
hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau
masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan
tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa. Sistem
sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat. Sistem
teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya, sesuai dengan nilai
budaya yang berlaku. Pada saat unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling
menyusup. Proses migrasi besar-besaran, dahulu kala, mempermudah berlangsungnya
akulturasi tersebut.
Pada
dasarnya masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan
toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika
serta adat istiadat yang ada di Indonesia. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan
asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti
peralatan yang terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat
bagi masyarakat yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dan
lain – lain.
Namun
ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah
misalnya :
1.
Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi,
falsafah hidup dan lain-lain.
2.
Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang
paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.
3. Pada
umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima
unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya
generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur
baru.
4.
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok
individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan-perubahan yang terjadi.
Berbagai
faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru
diantaranya :
1.
Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan
dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika
pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh
nilai-nilai agama.
3.
Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan
kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan
baru.
4.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan
yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5.
Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar