Senin, 11 November 2013

biografi raditya dika


                Dika Angkasaputra Moerwani atau yang biasa kita kenal “Raditya Dika” adalah seorang penulis asal Indonesia. Pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 dikenal sebagai seorang penulis novel-novel jenaka, novel yang ia tulis berasal dari blognya kemudian dijadikan sebuah buku. Radit bisa dibilang bukanlah seorang penulis biasa, karena gaya menulisnya unik serta pemeberian judul bukunya yang sebagian besar memakai nama binatang. Radit mengawali keinginan untuk membukukan catatan hariannya diblog pribadinya. Saat ia memenangi Indonesian Blog Award. Radit juga pernah meraih penghargaan bertajuk The Online Inspiring 2009. Dari pengalamanitu ia mencetak tulisan-tulisannya diblog kemudian ia menawarkan ke beberapa penerbit untuk dicetak sebagai buku. Awalnya banyak yang menolak, tapi kemudian ia ke Gagasmedia sebuah penerbit buku, lalu naskah itu diterima meski harus presentasi dahulu.
                Novel pertama Radit terbit pada tahun 2005 yang berjudul “Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh”. Novel ini menceritakan tentang kehidupan pribadinya saat berkuliah dia Adelaide, Australia. Karya kedua yang berjudul “Cinta Brontosaurus” terbit pada tahun 2006. Novel ini menceritakan tentang perjalanan cinta Radit yang selalu kurang beruntung. Buku ketiganya berjudul “Radikus Makankakus: Bukan Binatanf Biasa” pada tahun 2007, buku ini menceritakan tentang pengalaman Radit yang pernah menjadi badut monas seharian. Buku keempat yang berjudul “Babi Ngesot: Datang Tak DIundang Pulang Tak Berkutang” terbit pada tahun 2008. Buku kelima yang berjudul “Marmut Merah Jambu” pada tahun 2010. Buku keenam yang berjudul “Manusia Setengah Salmon” pada tahun 2011. Selain menulis ia juga seorang aktor, film pertamanya adalah “Kambing Jantan The Movie” ceritanya diangkat dari novel pertamanya. Ia jugamenulis skenario untuk film “Maling Kutang” dan yang baru ini menjadi aktor untuk film “Cinta Brontosaurus” “Cinta Dalam Kardus” dan “Manusia Setengah Salmon”.
                Raditya Dika menjadi sukses dengan karya-karyanya. Ia tampil dengan genre baru yang segar. Yang membuat ia berbeda dari penulis lain adlaah ide nama binatang yang selali ia pakai. Menurut Radit, sebagai penulis harus tetap memiliki inovasi. Hambatan bukan hanya dari industri buku melainkan juga dri hal-hal yang sifatnya diagonal. Bagi radit hal yang perlu dilakukan adalah terus berkreasi dan bertindak kreatif. Baginya, kompetisi yang ada adalah kunci untuk berinovasi.

semoga bermanfaat :)
-raysa renita-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar