Pengertian Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap
masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis ilmiah mencoba mengutarakan jawaban sementara terhadap masalah yang kan
diteliti. Hipotesis menjadi
teruji apabila semua gejala yang timbul tidak bertentangan dengan hipotesis
tersebut. Dalam upaya pembuktian hipotesis, penelitidapat
saja dengan sengaja menimbulkan atau menciptakan suatu gejala. Kesengajaan ini disebut percobaan ataueksperimen. Hipotesis
yang telah teruji kebenarannya disebut teori.
Macam Macam Hipotesis
Macam macam hipotesis dalam
penelitian, sebagai berikut :
1.
Hipotesis Deskriptif
Pengertian Hipotesis Deskriptif
adalah dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di
dalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Hipotesis deskriptif ini merupakan
salah satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
Ho : Kecenderungan masyarakat
memilih warna mobil gelap.
Ha : Kecenderungan masyarakat
memilih warna mobil bukan warna gelap.
2. Hipotesis Komparatif
Pengertian Hipotesis Komparatif
adalah dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Hipotesis
komparatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis. Dalam hal komparasi
ini terdapat beberapa macam, yaitu :
(1) Komparasi berpasangan (related)
dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
(2) Komparasi independen dalam dua
sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
Contoh :
Sampel Berpasangan, komparatif dua
sampel
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai
penjualan sebelum dan sesudah ada iklan.
Ha : Terdapat berbedaan nilai
penjualan sebelum dan sesudah ada iklan
Sampel Independen, komparatif tiga
sampel
Ho : Tidak terdapa perbedaan antara
birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
Ha : Terdapa perbedaan antara
birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
3.
Hipotesis Asosiatif
Pengertian Hipotesis Asosiatif
adalah dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis
asosiatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
Ho : Tidak terdapat hubungan antara
jenis profesi dengan jenis olah raga yang disenangi.
Ha : Terdapat hubungan antara jenis
profesi dengan jenis olah raga yang disenangi.
Jenis – jenis hipotesis
Pada umumnya hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan
hubungan dua vriabel akibat. Namun demikian, ada hipotesis yang menggambarkan
perbandingan satu variabel dari dua sampel, misalnya membandingkan perasaan
takut antara penduduk tepi pantai dan penduduk pegunungan terhadap gelombang
laut.
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang penting
kedudukannya dalam penelitian. Oleh karena itu peneliti dituntut kemampuannya
untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas. Seorang ahli bernama Borg
yang dibantu oleh temannya Gall mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis
sebagai berikut:
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan
singkat tetapi jelas
2. Hipotesis harus dengan nyata
menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih
variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori –
teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil
penelitian yang relevan.
Ada dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian:
1. Hipotesis kerja atau hipotesis
alternatif (Ha)
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y ,atau
adanya perbedaan dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja:
a. Jika.........maka.......
Contoh: Jika orang banyak makan , maka berat badannya akan naik.
b. Ada perbedaan antara .... dan .....
Contoh: Ada perbedaan antara penduduk kota dan penduduk desa dalam cara
berpakaian.
c. Ada pengaruh ......
terhadap......
Contoh: Ada pengruh makanan terhadap berat badan.
2. Hipotesis nol (Ho)
Hipotesis nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variabel atau
tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Rumusan hipotesis nol:
a. Tidak ada perbedaan antara
..... dengan .....
Contoh: Tidak ada perbedaan antara mahasiswa tingkat I dan mahasiswa
tingkat II dalam disiplin kuliah.
b. Tidak ada pengaruh ..... terhadap
......
c. Contoh: Tidak ada pengaruh
jarak dari rumah ke sekolah terhadap kerajinan mengikuti kuliah.
Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah
menjadi Ho, agar peneliti tidak mempunyai prasangka.
Ciri-Ciri
Hipotesis
berikut
adalah ciri-ciri hipotesis yang baik dan benar :
1. Menyatakan
Hubungan
Ini berarti hipotesis mengandung dua atau lebih
variabel-variabel yang dapat diukur ataupun potensial dapat diukur. hipotesis
menspesifikasikan bagaimana hubungan variabel-variabel tersebut berhubungan.
hipotesis yang tidak mempunyai ciri-ciri hipotesis diatas sama sekali bukan
hipotesis dalam pengertian metode ilmiah.
2. Sesuai dengan Fakta
Sesuai dengan fakta artinya harus cocok dengan fakta,
dapat dimengerti dan tidak mengandung hal-hal yang metafisis. sesuai dengan
fakta, bukan berarti hipotesis baru diterima jika hubungan yang dinyatakan
harus cocok dengan fakta. hipotesis yang tidak mempunyai ciri-ciri
hipotesis diatas sama sekali bukan hipotesis dalam pengertian metode
ilmiah.
3. Berhubungan
dengan Ilmu, Serta Sesuai dan Tumbuh dengan ilmu Pengetahuan
Hipotesis juga harus tumbuh dari dan ada hubungannya
dengan ilmu pengetahuan dan berada dalam bidang penelitian yang sedang
dilakukan. jika tidak maka hipotesis bukan lagi terkaan tetapi merupakan suatu
pernyataan yang tidak berfungsi sama sekali.
4. Harus dapat di uji
Hipotesis
Harus dapat diuji, baik dengan nalar dan kekuatan memberi alasan ataupun dengan
menggunakan alat-alat statistik. Alasan yang diberikan biasanya bersifat
deduktif. Hipotesis supaya dapat diuji maka harus bersifat spesifik. pernyataan
hubungan antar variabel yang terlalu umum biasanya akan memperoleh banyak
kesulitan.
5. Harus Sederhana
Harus sederhana, karena hal ini untuk mengurangi
timbulnya kesalah pahaman pengertian. makin spesifik atau khas sebuah hipotesis
yang dirumuskan, maka semakin kecil pula kemungkinan terdapat salah pengertian
dan semakin kecil pula kemungkinan memasukan hal yang tidak relevan dalam
hipotesis.
6. Harus Bisa Menerangkan Fakta
Hipotesis juga harus dapat dinyatakan dalam bentuk yang
dapat menerangkan hubungan fakta-fakta yang ada dan dapat dikaitkan dengan
teknik pengujian hipotesis yang dapat dikuasai oleh sang peneliti. Secara umum
hipotesis yang baik harus mempertimbangkan semua fakta-fakta yang relevan,
masuk akan dan tidak bertentangan dengan hukum alam yang telah diciptakan oleh
tuhan yang maha esa. hipotesis harus dapat diuji dengan aplikasi deduktif dan
induktif untuk verifikasi dan juga hipotesis harus disusun dengan sederhana.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar