Rabu, 28 Oktober 2015

Cara menabung uang berdasarkan kalender. ini tipsnya!

Untuk saat ini memang susah sekali yang namanya "menabung" pasti apa saja dibeli dari yang untuk kebutuhan atau pun hanya keinginan saja. pemasukan serta pengeluaran suka tidak stabil dan lebih banyak pengeluarannya dibandingkan pemasukan. Ada cara yang begitu unik dan cukup bermotivasi untuk melakukannya yaitu menabung dengan cara angka kalender. (Gimana tuh caranya?). Mudah saja caranya angka kalender itu dan jangan lupa sediakan kaleng biskuit atau toples untuk menaruh uangnya. contohnya: pada tanggal 1 masukkan uang Rp. 1000, tanggal 2 masukkan Rp. 2000, tanggal 3 masukkan Rp. 3000 dan seterusnya hingga tanggal 30-31 dengan nominal Rp. 30000-Rp. 31000 kalau bisa jangan sampe bolong, harus selalu masukkan uangnya kedalam kaleng yang disediakan. Untuk kalangan mahasiswa mungkin agak mudah pada tanggal 1-15, tetapi akan terasa berat jika tanggal 15 kebawah dan akhir bulan. Tapi disitu lah letak tantangannya dan kita bisa mengatur keuangan kita agar tidak boros. Jika dilakukan dengan rutin pasti pas diakhir bulan kita punya uang yang dan tidak takut akan kehabisan uang. Cara ini lagi saya lakukan (yaa baru 5 hari sih) tapi berasa jadi bisa mengatur uang dan tidak "laper mata" dalam hal-hal yang ada disekitar kita.

Jadi menabunglah dari sekarang, dengan menabung kita mempunyai pegangan uang dan bisa saja kita gunakan untuk kebutuhan yang penting. Seperti kata pepatah yaitu "sedikit demi sedikit lama-lama jadi bukit" begitu juga dengan menabung lama-lama akan menjadi banyak uangnya. Semoga tips ini bermanfaat bagi para blogger semua, mulai sekarang marilah menabung!!

Tugas Perilaku Konsumen (ke-2)


Nama: Raysa Renita
NPM: 17213342
Kelas: 3EA12

1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembeli dan pembelian?
       ·         Pembeli: secara harfiah dalam kamus-kamus diartikan sebagai ”seseorang atau sesuatu perusahaan   
              yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu”; atau ”sesuatu atau seseorang yang  
              mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang”.
        Ada juga yang mengartikan ”setiap orang yang menggunakan barang atau jasa”. 
  •  Pembelian: Suatu pristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan di sepakati kedua belah pihak



2.      Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian?

1)      Faktor budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya. Contonhya pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi, kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan berjiwa muda.
Masing-masing sub budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.
Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.
2)      Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial diantarannya sebagai berikut:
a.       Kelompok acuan
Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang yang dapat memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap seseorang. Adapun anggota kelompok ini biasanya merupakan anggota dari kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi dengan secara langsung dan terus menerus dalam keadaan yang informal. Tidak hanya kelompok primer, kelompok sekunder yang biasanya terdiri dari kelompok keagamaan, profesi dan asosiasi perdagangan juga dapat disebut sebagai kelompok keanggotaan.
b.      Keluarga
Dalam sebuah organisasi pembelian konsumen, keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama keluarga yang dikenal dengan istilah keluarg orientas. Keluarga jenis ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang. Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.
c.       Peran dan status
Hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor sosial yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang adalah peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku pembeliannya. Contoh seorang direktur di sebuah perusahaan tentunya memiliki status yang lebih tinggi dibandingkan dengan seorang supervisor, begitu pula dalam perilaku pembeliannya. Tentunya, seorang direktur perusahaan akan melakukan pembelian terhadap merek-merek yang berharga lebih mahal dibandingkan dengan merek lainnya.
3)      Pribadi
Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
a.       Usia dan siklus hidup keluarga
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga
b.      Pekerjaan dan lingkungan ekonomi
Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya. Cotohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub khusus, dan membeli mobil mewah. Selain itu, biasanya pemilihan produk juga dilakukan berdasarkan oleh keadaan ekonomi seseorang seperti besaran penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap terhadap belanja atau menabung.
c.       Gaya hidup
Gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama. Melihat hal ini sebagai sebuah peluang dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar yang mengarahkan merek mereka kepada gaya hidup seseorang. Contohnya, perusahaan telepon seluler berbagai merek berlomba-lomba menjadikan produknya sesuai dengan berbagai gaya hidup remaja yang modern dan dinamis seperti munculnya telepon selular dengan fitur multimedia yang ditujukan untuk kalangan muda yang kegiatan tidak dapat lepas dari berbagai hal multimedia seperti aplikasi pemutar suara, video, kamera dan sebagainya. Atau kalangan bisnis yang menginginkan telepon selular yang dapat menujang berbagai kegiatan bisnis mereka.
d.      Kepribadian
Setiap orang memiliki berbagai macam karateristik kepribadian yang bebeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian biasanya digambarkan dengan menggunakan ciri bawaan seperti kepercayaan diri, dominasi, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri dan kemapuan beradaptsi (Harold H kasarjian 1981:160). Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Hal ini disebakan karena beberapa kalangan konsumen akan memilih merek yang cocok dengan kepribadiannya.
4)      Psikologis
Terakhir, faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor utama diantaranya sebagai berikut:
a.       Motivasi
Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-waktu tertentu.Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa ketidaknyamanan. Sedangkan beberapa kebutuhan yang lainnya dapat bersifat psikogenesis; yaitu kebutuhan yang berasal dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan, penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok. Ketika seseorang mengamati sebuah merek, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan nyata yang terlihat pada merek tersebut, melainkan juga melihat petunjuk lain yang samar seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna dan nama merek tersebut yang memacu arah pemikiran dan emosi tertentu.
b.      Persepsi
Seseorang yang termotivasi siap untuk segera melakukan tindakan. Bagaimana tindakan seseorang yang termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah proses yang digunkan individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi guna menciptakan sebuah gambaran (Bernard Barelson, dalam Kotler 2003:217). Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan.
c.     Pembelajaran
Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Banyak ahli pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan dan penguatan. Teori pembelajaran mengajarkan kepada para pemasar bahwa mereka dapat membangung permintaan atas suatu produk dengan mengaitkan pada pendorongnya yang kuat, menggunakan isyarat yang memberikan motivasi, dan memberikan penguatan positif karena pada dasarnya konsumen akan melakukan generalisasi terhadap suatu merek. Cotohnya, konsumen yang pernah membeli komputer merek IBM yang mendapatkan pengalaman menyenangkan dan persepsi yang positif akan mengasumsikan bahwa merek IBM merupakan merek komputer yang terbaik, ketika konsumen akan membeli printer merek IBM mungkin konsumen juga berasumsi hal yang sama bahwa IBM menghasilkan printer yang baik.
d.      Keyakinan dan Sikap
Melalui betindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian konsumen . Keyakinan dapat diartikan sebgai gambaran pemikiran seseorang tentang gambaran sesuatu. Keyakinan orang tentang produk atau merek akan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Contohnya studi tentang keyakinan merek yang menemukan bahwa konsumen sama-sama menyukai Diet Coke dan Diet Pepsi ketika mencicipi keduanya dalam tanpa merek. Tetapi, ketika mencicipi Diet yang diberi tahu mereknya, konsumen memilih diet Coke 65% dan Diet Pepsi 23%.Dalam contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa keyakinan akan merek dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.




3.      Jelaskan perbedaan dan keinginan dengan kebutuhan konsumen dalam membeli suatu produk?

Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang hanya mengikuti budaya atau pun trend masa kini dan kepribadian seseorang. Sedangkan kebutuhan merupakan sifat dalam naluri untuk memiliki suatu barang yang dibutuhkan sehingga tidak ada pikir panjang lagi untuk membelinya.

4.      Sertakan study kasus untuk proses perilaku konsumen dalam membeli produk, apakah si konsumen membeli sesuai kebutuhan atau hanya keinginan?

Berkunjung ke supermarket sudah menjadi sehari-hari dana pa saja yang kita butuhkan tersedia disana. Kadangkalanya kita kesana butuh membeli minuman botol saja karena dahaga disiang hari.  Tapi dengan mutar-mutar sekitar supermarket tersebut dan melihat sebuah diskon dan otomatis kita sebagai konsumen berkeinginan membelinya karena promo diskon tersebut, padahal kita tidak membutuhkan barang yang sedang promo itu. Dengan adanya promo timbul lah suatu keinginan dan akhirnya membeli barang itu. Setelah dibeli dan ternyata tidak digunakan sama sekali karena barang itu dibeli pada saat timbul rasa keinginan saja.

Sumber:


Rabu, 07 Oktober 2015

Smartphone banyak macamnya dan jadi bingung mau yg mana? Ini tipsnya sesuai kebutuhan


Cara memilih Smartphone Android Berdasarkan Kebutuhan 

Ada sangat banyak tipe dan merk smartphone android yang beredar dipasaran, tentunya ini akan membuat kita bingung jika ingin membeli sebuah smartphone yang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan kita. Jika kita mengetahui perbedaan-perbedaan setiap spesifikasi smartphone, tentu kita dapat menemukan smartphone yang kita butuhkan namun dengan tidak terlalu memboroskan banyak uang karena salah dalam membeli smartphone.

Berikut Tips Cara memilih Smartphone Android Agar Sesuai Dengan Kebutuhan:
  • Jika anda adalah seorang yang menggemari games dan ingin membeli smartphone hanya untuk games, maka pilihlah smartphone dengan prosesor dual core dan ram minimal sebesar 2Gb. Selain itu yang perlu anda perhatikan adalah kapasitas memori internal minimal adalah 16Gb.
  • Jika anda penggemar jejaring sosial maka anda dapat membeli smartphone dengan spesifikasi menengah ataupun lebih baik menggunakan yang berspesifikasi tinggi. Namun sebenarnya smartphone dengan ram sebesar 512 dan prosesor 1Ghz saja sudah cukup. Yang perlu anda perhatikan adalah pastikan smartphone yang anda gunakan mempunyai kecepatan akses internet yang baik dan kencang.
  • Jika anda adalah penggemar film dan anda menginginkan tampilan grafis sebuah smartphone yang jernih, pilihlah smartphone yang memiliki kerapatan pixel kurang lebih 300ppi. Anda dapat melihat spesifikasi kerapatan pixel ini di website review smartphone seperti GSMArena.
  • Jika anda adalah seorang penikmat musik dan cenderung mendengarkan musik menggunakan smartphone anda, pilihlah smartphone dengan kualitas speaker yang baik. Anda juga harus melihat handsfree bawaan smartphone tersebut apakah memiliki kualitas suara yang baik atau tidak. Rata-rata smartphone dengan spesifikasi ini dimiliki oleh produsen asal jepang Sony.
  • Jika anda adalah seseorang yang sering bekerja di luar dan pekerjaan anda bersifat mobile, pilihlah smartphone yang kuat dan tahan banting dan memiliki baterai berkapasitas di atas 2000Mah. Anda juga harus menghindari smartphone yang memakai lapisan Gorilla Glass, sebab Gorila Glass sangat rawan terhadap benturan.
  • Jika anda adalah seorang buissiness man dan menggunakan smartphone anda untuk pekerjaan pilihlah smartphone kelas premium yang dibekali dengan stylus pen agar dapat mempermudah pekerjaan anda.
  • Jika anda adalah seorang yang suka berfoto ria dan bepergian untuk  berlibur, pilihlah smartphone dengan kualitas kamera 8MP dan kapasitas baterai di atas 2700Mah.
intinya semua ini ditentukan oleh kebutuhan masing - masing. Jadi berfikirlah terlebih dahulu sebelum membeli agar tidak menyesal kedepannya.

Tugas Perilaku Konsumen


Nama: Raysa Renita
NPM: 17213343
Kelas: 3EA12

1.      Apa yang dimaksud dengan Perilaku Konsumen?
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasarberusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya.

2.      Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.

3.      Segmentasi dan Kepuasan Konsumen
Menurut Philip Kotler dalam bukunya Principle of Marketing, kepuasan konsumen adalah      hasil yang dirasakan oleh pembeli yang mengalami kinerja sebuah perusahaan yang sesuai dengan harapannya. Kepercayaan konsumen merupakan hal yang ingin di dapat setiap perusahaan dari para konsumennya.
Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumen
Kepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :
a.       Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian  suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.

b.      Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat  tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah
Menurut Fandy Tjiptono (1997:35), metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat dengan cara :
a. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung dengan pertanyaan
b. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka mengharapkan suatu     atribut tertentu dan seberapa besar yang dirasakan.
c. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan     penawaran dari perusahan dan juga diminta untuk menuliskan masalah-masalah yang     mereka hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk     menuliskan perbaikan yang mereka sarankan
d. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari penawaran         berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa baik kinerja perusahan     dalam   masing-masing elemen.

4.      Penggunaan Segmentasi dalam Strategi Pemasaran
Faktor penting lain yang harus diperhitungkan ketika mengembangkan strategi pemasaran untuk konsumen adalah "segmentasi pasar". Segmentasi pasar berarti membagi pelanggan potensial perusahaan ke dalam berbagai segmen atau kelompok (misalnya, berdasarkan usia, jenis kelamin, agama, lokasi, dll) dan kemudian memfokuskan strategi pemasaran pada satu atau lebih kelompok-kelompok. Bila menggunakan segmentasi pasar, penting untuk menentukan apa faktor-faktor yang akan dipertimbangkan. Faktor-faktor yang disebut variabel segmentasi. Variabel segmentasi perlu berhubungan dengan kebutuhan, penggunaan, atau perilaku terhadap produk atau jasa. Sebagai contoh, produsen gitar akustik akan paling mungkin segmen pasar berdasarkan usia, yaitu, strategi pemasaran mereka akan dirancang untuk menarik dan mempengaruhi remaja.

Sumber daya dan kemampuan perusahaan untuk menentukan jumlah dan ukuran segmen pasar yang mereka dapat berharap untuk menarik dengan strategi pemasaran mereka. Jenis produk dan layanan, serta variasi dalam kebutuhan pelanggan mereka, akan memainkan peran dalam ukuran dan jumlah segmen pasar yang ditargetkan. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu. Memilih variabel segmentasi yang tepat adalah bagian penting dalam penargetan pasar konsumen tertentu.
Segmentasi pasar merupakan tindakan untuk mengidentifikasi dan membentuk kelompok pembeli yang terpisah-pisah yang mungkin membutuhkan produk dan bauran pemasaran yang tersendiri. Pada penelitian ini basis segmentasi yang digunakan adalah gaya hidup yang dapat mempengaruhi bauran pemasaran dan preferensi terhadap bauran pemasaran dari E-Commerce. Ini berarti basis segmentasi ini dilihat dari perilaku mereka terhadap bauran pemasaran. Dengan kesamaan karakteristik perilaku yang berpengaruh terhadap bauran pemasaran ini diharapkan setiap segmen yang terbentuk dapat didekati dengan penawaran yang tepat sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dari masing-masing segmen. 
Dari kedelapan elemen bauran pemasaran yang digunakan terdapat 6 elemen yang signifikan dalam membedakan antar segmen, yaitu :
1.      produk
2.      promosi 
3.      bukti fisik 
4.      komunitas 
5.      proses 
6.      harga. 
Dua yang lain yaitu tempat dan perubahan ternyata untuk tingkat kepercayaan 95% tidak dapat digunakan untuk membedakan segmen. Ini bekkkkkkrarti setiap segmen mempunyai preferensi bauran pemasaran yang sama terhadap kedua elemen tersebut.
 5.               Analisis Konsumen dan Kebijakan Sosial
Analisis konsumen berguna untuk melihat bagaimana konsumen mengambil keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seseorang mengalami berbagai tahapantahapan sebagai berikut:
·          Analisis Kebutuhan.
Konsumen merasa bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk memenuhi keinginannya. Kebutuhan itu bisa dibangkitkan oleh dirinya sendiri ataupun stimulus eksternal. Stimulus bisa melalui lingkungan bergaul, sesuatu yang dilihat, ataupun dari komunikasi produk atau jasa perusahaan lewat media massa, brosur, dan lainlain.
·          Pencarian Informasi. Setelah kebutuhan itu dirasakan, konsumen kemudian mencari produk ataupun jasa yang bisa memenuhi kebutuhannya.
·          Evaluasi Alternatif. Konsumen kemudian mengadakan evaluasi terhadap berbagai alternatif yang tersedia mulai dari keuntungan dan manfaat yang dia peroleh dibandingkan biaya yang harus ia keluarkan.
·          Keputusan Pembelian. Konsumen memutuskan untuk membeli merek tertentu dengan harga tertentu, warna tertentu.
·          Sikap Paska Pembelian. Sikap paska pembelian menyangkut sikap konsumen setelah membeli produk ataupun mengkonsumsi suatu jasa. Apakah dia akan puas dan terpenuhi kebutuhannya dengan produk atau jasa tersebut atau tidak.

6.      Proses Keputusan Membeli
Keputusan   pembelian  merupakan kegiatan  individu  yang  secara langsung terlibat dalam pengambilan  keputusan untuk melakukan pembelian terhadap  produk yang ditawarkan  oleh penjual. Pengertian keputusan  pembelian, menurut Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan  merupakan suatu
 kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
            Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang  dapat  membuat keputusan, haruslah  tersedia beberapa alternatif pilihan

7.      Faktor – faktor yang mempengaruhi pemecahan masalah
a.       Trial & error: Coba dan salah. Cara ini merupakan metode yang paling rendah tingkatannya, dilakukan oleh orang yang belum pernah mengalami/ mengenal tidak boleh dilakukan. Contohnya : ada klien panas, dicoba diurut, dicoba diberi makan, dicoba ditiup, tdk berhasil dicoba diberi minum, dibuka baju, diberi kompres sampai berhasil panasnya turun, dll.
b.       Intuisi: penyelesaian masalah dengan intuisi atau naluri/ bisikan hati. Penyelesaian dengan cara ini kurang dianjurkan dalam metode ilmiah, karena tidak mempunyai dasar ilmiah. Kadang-kadang metode ini juga dapat memberikan jalan keluar bila intuisi ini berdasarkan analisis atau pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki.
c.       Nursing process: Proses keperawatan merupakan suatu langkah penyelesaian masalah yang sistematis dan didukung oleh rasionalisasi secara ilmiah meliputi: pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi yang merupakan suatu siklus untuk mengatasi masalah yang terjadi pada klien.
d.      Scientifik methode/Research Process: Proses riset / penelitian merupakan suatu penyelesaian masalah berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan logika, dengan pendekatan yang sistematis.
8.      Membedakan antara Keputusan Membeli yang Direncanakan Sepenuhnya, Tidak Direncanakan dan Pembelian yang Direncanakan Sebagian.
·         Pembelian yang direncanakan: biasanya terjadi berdasarkan kebutuhan artinya si konsumen memang membutuhkan barang-barang tertentu.
·         Pembelian yang tidak direncanakan : terjadi karena konsumen melihat atau  
merasakan manfaat lain dari manfaat utama produk yang mereka beli.
Sumber: